Mengatasi Kekecewaan dalam Alkitab, Lakukan 3 Langkah Ini
Sumber: canva.com

Kata Alkitab / 17 April 2024

Kalangan Sendiri

Mengatasi Kekecewaan dalam Alkitab, Lakukan 3 Langkah Ini

Claudia Jessica Official Writer
910

Siapa yang tidak pernah kecewa? Semua orang pasti pernah mengalami kekecewaan. Dalam hidup, kita tidak bisa menghindari perasaan kecewa.

Ketika hidup tidak berjalan sesuai rencana, mengalami kegagalan dalam hubungan, masalah yang tiba-tiba menghantam, kehilangan peluang, dan berbagai macam situasi mengecewakan lainnya pernah mampir ke dalam hidup kita.

Sebagai orang Kristen, kita tidak kebal terhadap perasaan kecewa. Mengapa? Karena kita hidup di dunia yang berdosa.

Namun, kita memiliki Tuhan yang pengasih dan berkuasa untuk membantu kita menghadapi situasi yang mengecewakan.

Dalam Yohanes 16:33, Yesus memperingatkan bahwa dalam kehidupan di dunia, kita akan menghadapi kesulitan. Tetapi, kita bisa mengandalkan-Nya.

Roma 15:13 juga berjanji bahwa ketika kita meminta Roh Kudus untuk membantu kita, “Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.”

Tuhan akan membantu dan membawa kita melewati kekecewaan dan menemukan kedamaian.

Mari kita lihat apa yang bisa kita lakukan (bagian kita) untuk mengatasi kekecewaan.

1. Akui dan proses emosi Anda

Kekecewaan seringkali disertai dengan gejolak emosi yang meliputi kesedihan, kemarahan, maupun keraguan.

Jangan mengabaikan atau menekan emosi Anda. Penting bagi kita untuk mengakui dan memproses emosi yang kita rasakan. Alkitab sendiri menegaskan pentingnya memvalidasi emosi dan mendorong kita untuk membawa emosi kita kepada Tuhan dalam doa.

Dalam Kitab Mazmur, kita bisa melihat orang-orang berdoa dengan penuh emosi, dan Mazmur 34:17-18 menegaskan: "Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya. TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya."

Saat menghadapi kekecewaan, kita bisa mendapatkan dukungan dari Tuhan dengan mengetahui betapa dekatnya DIA dengan kita. DIA siap mendengarkan tangisan kita dan menawarkan penghiburan serta pemulihan.

Seperti Yesus ketika mengalami penderitaan dalam situasi yang tidak ingin dialami oleh bagian manusia-Nya, yaitu penyaliban, Yesus berdoa kepada Allah Bapa.

Matius 26:39 mencatat, “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”

Kerentanan dan sikap Yesus yang berserah pada kehendak Bapa menjadi teladan bagi kita ketika untuk memproses emosi kekecewaan.

Tuhan sangat ingin mendengar kita berdoa dengan tulus, dari hati kita. Mazmur 55:23 mengungkapkan bahwa Dia akan membantu kita, “Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.”

 

Sumber : crosswalk.com
Halaman :
123Tampilkan Semua

Ikuti Kami